Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

TALK ABOUT GROWING UP

  I'm mad at disney, disney They tricked me, tricked me Had me wishing on a shooting star But now I'm twenty something I still know nothing About who I am or what I'm not   Lirik diatas adalah sepenggal lirik dari lagu Mad at Disney yang rilis pada tahun 2020 lalu. Sebagai remaja yang semasa kecilnya ditemani oleh dunia Disney, lagu ini amat sangat relate-able buat gue pribadi. Karena, dunia Disney yang indah serta penuh dengan fantasi pun memberikan gue gambaran, bahwa hidup gue pun kedepannya akan berjalan seperti itu. Ya, gue pikir dunia tuh akan selalu bahagia dan selalu berwarna cerah. Tapi nyatanya, ketika gue keluar dari masa kanak-kanak gue, gue langsung merasa ditipu oleh dunia Disney yang amat sangat happy dan ceria itu. Gue sering protes sendiri, kenapa nggak ada yang ngasih spoiler bahwa menjadi dewasa itu akan seperti ini. Ini dikarenakan, dimasa kecil gue dulu, gue malah berharap pengen cepet-cepet gede. Karena gue adalah orang yang susah d...

KONSISTEN

Halo semuanya, apa kabar kalian? Gue berharap kalian baik-baik aja, stay healthy guys mengingat gue lihat sekarang ini makin banyak orang yang terjangkit virus covid 19 . Dan gue berdoa semoga keadaan dunia cepat membaik supaya kita semua bisa beraktivitas secara normal. Oke, mari kita mulai. Di blog gue kali ini, gue pengen banget nulis tentang konsistensi. Pasti kalian semua familiar banget sama kata yang satu ini. Karena kata konsisten ini sering ada di kehidupan sehari-hari, dan sering kali, kita pun dituntut untuk bisa melakukan si “konsisten” ini. Singkatnya, konsisten adalah melakukan sesuatu secara terus-menerus. Gue pribadi adalah orang yang sulit banget buat konsisten. One of the reason adalah gue orangnya bosenan dan nggak sabaran. Walau pada dasarnya menurut gue, konsisten memang bukan hal yang mudah. Karena untuk konsisten, kita harus literally beristiqomah melakukan kegiatan itu terus menerus, kayak misal kita mau konsisten buat belajar. Mau kita lagi badmood , ...

Cita-Cita

 "Kalau udah gede nanti, mau jadi apa?" Kalian pasti pernah kan,  ditanyain pertanyaan diatas? Menurut gue ini merupakan salah satu pertanyaan basic yang orang lain tanyain, terutama buat kita yang masih muda (cie elah, muda) karena katanya, penting bagi anak muda untuk merencanakan masa depannya. Dimulai dari pilihan sekolah/universitasnya, jurusan yang akan ditekuni, sampai pekerjaan yang akan dilakukan.  Pertanyaan ini bahkan udah sering ditanyain dari kita kecil. Adek gue aja yang waktu itu usianya masih 3 tahun pun udah ditanyain, dia gedenya mau jadi apa. Dan pertanyaan "mau jadi apa" ini, juga bisa dateng dari siapa aja. Entah itu dari orangtua, keluarga, guru, temen, temen orangtua, tamu di rumah, tetangga, orang yang baru kenal, bahkan diri kita sendiri. Oke, sebelumnya, gue pengen cerita dulu nih, soal transformasi cita-cita gue dari masa ke masa. Waktu gue TK dulu, alias usia gue masih 4-5 tahun, cita-cita gue adalah jadi dokter. Alasannya adalah, gue ser...

What's On My Mind

 Halo semuanya, di blog gue kali ini, gue rasa nggak ada postingan yang ngebahas tentang suatu tema spesifik, gue cuman lagi pengen bahas aja apa yang lagi ada di pikiran gue. By the way, first of all, gue mau bilang makasih banget buat temen-temen yang udah baca blog gue dan nge- whatsapp gue buat kasih komentar-komentar positif, thanks a lot , semoga kalian bisa ngambil manfaat dari postingan blog gue. Okay, so let's get started Pernah nggak sih kalian lagi ada di posisi kayak gini, Misalnya, kalian dapet nilai 100 di ujian matematika, atau pas pembagian raport nilai kalian diatas 90 semua, lalu ada aja temen kalian yang nyeletuk "Nilai tinggi kan nggak ngejamin sukses." Komentar kayak gini menurut gue lumrah terjadi, apalagi di kalangan para pelajar kayak gue. Atau misalnya, katakanlah kalian suka sama K-Pop atau drama korea, dan kalian menceritakan itu ke temen-temen kalian misalnya, terus ada aja yang nyerocos, "Apa cuma gue ya cewek yang nggak suka K-Pop?...

NEGATIVE EMOTION

Gambar
  Beberapa bulan lalu gue nonton videonya Kak Gita di Youtube , beliau merupakan salah satu youtuber favorit gue dan gue suka banget nonton video beropininya, cause it's really amazing . Video yang waktu itu gue tonton, judulnya "Toxic Positivity" dan menurut gue video itu bagus banget dan sangat relate-able , terutama buat gue. Dari dulu, gue sering banget denger statement kalau kita tuh nggak boleh nangis. Karena, kalau kita nangis, itu nunjukkin kalau kita tuh anak yang cengeng. Dan kalau kita cengeng, itu nunjukkin kalau kita tuh lemah. Bahkan waktu gue kecil dulu, katakanlah saat gue masih SD, pas gue waktu itu lagi nangis, orang-orang langsung nyuruh gue buat berhenti nangisnya, dan hal ini berlangsung sampai gue gede. Padahal menurut gue, menangis itu bukan aib, nangis itu manusiawi. Malah dengan nangis, kita bisa mengeluarkan segala emosi-emosi negatif pada diri kita. Oke, gue tau, kalau menangis itu nggak akan nyelesein masalah, tapi dengan nangis, kita bakal n...

PILIHAN SEKOLAH

Menjelang kelulusan SMP adalah masa-masa tergalau gue. Seperti kebanyakan anak kelas 9 lainnya, gue harus segera menentukan, kemana gue akan melanjutkan sekolah. Gue tuh sebenernya udah punya rencana, setelah lulus SMP ini gue bakal kemana, bahkan rencana ini udah gue bangun sejak gue duduk di kelas 7, yaitu gue bakal lanjut di SMA yang letaknya di kota, alias SMA favorit di daerah gue. Rencana ini bahkan udah gue diskusiin mateng-mateng sama salah satu sahabat gue, yang berniat lanjut ke SMA yang sama, bahkan kita udah nyusun bareng-bareng gimana strategi biar bisa keterima di SMA itu, karena seleksi masuknya tentu aja sulit. Tapi, dibulan Maret, menjelang dimana kelas 9 bakal lulus, Indonesia mengadakan lockdown akibat virus Corona. Disinilah, awal mula kegalauan gue dimulai. Karena setelah 2 minggu diliburkan, maraknya pemberitaan bahwa Ujian Nasional ternyata dihapus. Gue langsung ngerasa kehilangan harapan karena nilai UN merupakan harapan gue buat bisa diterima di SMA itu.  ...

TOXIC RELATIONSHIP

 Dari gue kecil dulu, gue dikenal dengan orang yang "nggak enakan." Orang yang suka banget dimintain tolong, dan orang yang nggak bisa nolak kalau udah diminitain tolong. Mungkin bisa dibilang jawaban gue setiap ada orang yang minta tolong sama gue selalu sama, yaitu "Iya." Alasannya cukup sederhana, gue nggak enak buat nolaknya. Dan sekalinya gue nolak, gue bakal ngerasa sebagai orang paling jahat di dunia. Pada akhirnya, apapun yang orang lain mintain tolong, gue bakal lakuin, sekalipun itu cukup memberatkan bagi gue. Alasan yang kedua adalah, yap, gue takut kesepian. Gue takut orang-orang nggak suka sama gue, yang mengakibatkan gue jadi nggak punya temen. Disatu sisi, tentu aja gue ngerasa seneng dengan "hobi" gue yang nggak enakan ini. Gue seneng, karena gue bisa ngebantuin orang lain, gue seneng karena gue bisa bikin orang lain seneng, dan orang lain pun jadi suka sama gue, dan mereka pun seneng berteman sama gue. Oh iya, jadi waktu gue SD dulu, gue n...