What's On My Mind

 Halo semuanya, di blog gue kali ini, gue rasa nggak ada postingan yang ngebahas tentang suatu tema spesifik, gue cuman lagi pengen bahas aja apa yang lagi ada di pikiran gue.

By the way, first of all, gue mau bilang makasih banget buat temen-temen yang udah baca blog gue dan nge-whatsapp gue buat kasih komentar-komentar positif, thanks a lot, semoga kalian bisa ngambil manfaat dari postingan blog gue.

Okay, so let's get started

Pernah nggak sih kalian lagi ada di posisi kayak gini,

Misalnya, kalian dapet nilai 100 di ujian matematika, atau pas pembagian raport nilai kalian diatas 90 semua, lalu ada aja temen kalian yang nyeletuk "Nilai tinggi kan nggak ngejamin sukses." Komentar kayak gini menurut gue lumrah terjadi, apalagi di kalangan para pelajar kayak gue.

Atau misalnya, katakanlah kalian suka sama K-Pop atau drama korea, dan kalian menceritakan itu ke temen-temen kalian misalnya, terus ada aja yang nyerocos, "Apa cuma gue ya cewek yang nggak suka K-Pop?"

Contoh yang lain, anggap kalian tuh lagi beli skincare, terus di jalan kalian papasan sama salah satu temen kalian, lalu temen kalian bilang, "Kamu beli skincare? Aku mah skincare nya cuman pake bedak bayi doang,"

Gue pun cukup sering mendengar atau menerima celetukan-celetukan annoying semacam itu, dan makin lama makin bikin gue kesel dan muak sendiri. Dan seiringnya waktu, gue mulai bertanya-tanya, kenapa sih mereka pada komen kayak gitu?

Dari hasil diskusi gue sama sahabat gue, rata-rata orang yang kayak gitu adalah orang yang merasa gagal, khususnya buat orang-orang yang bilang "Nilai tinggi kan nggak ngejamin sukses" dan mereka bilang itu ke orang yang dapet nilai lebih gede dari mereka. Ya, mereka ngerasa gagal dapet nilai besar, dan sayangnya cara mereka untuk menutupi "kegagalan" tersebut salah. Mereka malah menjatuhkan dan nyakitin perjuangan orang lain untuk "menghibur kegagalannya."

Lalu buat yang komen kayak, "Apa cuma gue cewek yang nggak suka K-pop?" atau "Kok kalian beli skincare? Aku mah skincare nya cuman pake bedak bayi doang," Gue rasa mereka bilang kayak gitu, karena mereka ngerasa hebat dan spesial, karena mereka "berbeda" hingga mereka pengen di apresiasi orang lain yang tanpa sadar bikin pihak lain tersinggung, karena secara tidak langsung, pernyatan diatas bakal berkonotasi negatif kepada si obyek nya.

Believe it or not, yang namanya hidup memang nggak pernah lepas dari komentar orang lain. Entah itu komen yang bikin kita seneng, atau bikin kita jengkel, contohnya ya kayak komentar yang gue paparin diatas. Kadang gue suka gemes sendiri, kayak "Duh kenapa sih lu komen kayak gitu, kalau lu nggak suka cukup diem aja kali,"

But yeah, we're human. Naturalnya kita emang suka mengomentari orang lain, emang kadang mulut tuh suka gatel pengen komen ini-itu. Tapi, seenggaknya sebelum kita berkomentar, kita harus bisa "ngefilter" dulu apa yang bakal kita ucapin ke orang lain.

Kadang kala emang kita nggak bisa ngehindar dari segala komentar itu. Tapi kita bisa ngejadiin itu sebagai reminder ke diri sendiri, untuk nggak kasih komentar-komentar yang "menjatuhkan" itu ke orang lain. Kalau kita gagal, kita lebih baik mengapresiasi keberhasilan orang lain dan perbaiki kesalahan kita, bukannya malah menjatuhkan perjuangan orang lain.

And we have to remember, bahwa semua orang punya kesukaannya masing-masing, baik itu dalam aspek hiburan atau pun soal skincare. It's okay, let them be them, and let you be you. Jangan hanya karena kita "nggak sefrekuensi" sama apa yang mereka sukai, kita ngejadiin itu sebagai hal yang membanggakan dan memamerkannya pada orang lain, yang mana bakal membuat orang yang menyukai obyek tersebut ngerasa nggak nyaman. Kalau kita nggak suka sama sesuatu, trust me, silent is much better.

Kita nggak bisa menutup mulut semua orang untuk nggak bilang hal yang bikin kita kesinggung, tapi kita bisa menutup telinga kita sendiri untuk nggak ngedengerin komentar-komentar yang bakal bikin kita sakit hati. Kita juga tentunya nggak bisa mengkontrol apa yang bakal orang lain katakan sama kita, tapi kita bisa mengkontrol apa yang akan kita katakan pada orang lain.

Just be yourself. Because people don't have to like you, and you don't have to care.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

WHY I MADE A CONTENT?

2022 Recap

STEREOTYPE