NGOMONGIN PRODUKTIF

Halo semua, kembali lagi ke laman blog gue. Akhirnya gue kembali lagi ke dunia blog yang sempet nganggur sekitar sebulanan. Alesannya ya karena waktu itu sempet ke-stop gara-gara OSN dan juga PAT. Tapi, gue tetep ngonten sebenernya di Instagram. Gue masih edit-edit foto dan juga bikin beberapa quotes. Cuman buat blog ini, gue emang pengen 'kosong' dulu buat beberapa waktu. Tapi tenang, hari ini gue balik, dengan tema yang baru.

Di blog gue kali ini, gue pengen banget ngebahas soal produktif. Wuih, si paling produktif nggak tuh, sksksk. Dan pembahasannya mungkin nggak terlalu banyak. Gue pengen nyampein pandangan dan opini gue aja, tapi ini pun didukung dengan beberapa fakta yang udah gue riset sebelumnya. 

Pastinya produktif ini merupakan satu kata yang udah nggak asing lagi di kehidupan kita sehari-hari. Ya.. gimana nggak, zaman sekarang, orang-orang kayaknya berlomba-lomba untuk jadi paling produktif. Banyak orang yang seakan bangga banget dengan kesibukannya, banyak orang yang ngerasa puas kalau dari pagi sampe malem sibuk terus, dan banyak orang yang juga suka pamer kalau jam tidurnya sedikit.

Menurut gue, kenapa sekarang fenomena kayak gini tuh tren banget, ya karena ini dianggapnya keren. Kita seringkali berkomentar, "Ih keren banget ya dia, dari bangun tidur sampe mau tidur juga kerja terus," "Dia ambis banget ya, lagi libur juga tetep aja belajar dari pagi sampe malem." Atau, "Orang produktif mah beda ya, lagi makan pun tetep aja sambil buka laptop." Dan lain sebagainya. 

Gue juga sama sebenernya. Seringkali menganggap kalau orang yang sibuk terus tuh keren, jadwalnya padet, dan seakan nggak punya waktu buat hal-hal gabut kayak rebahan, marathon drakor, atau scroll-scroll tiktok sampe ketiduran.

Nah tapi, setelah gue merenungi dan ngeliat beberapa video Youtube soal ini, gue jadi sadar sesuatu. Kalau ternyata, produktif pun bisa jadi toxic. Yaitu, toxic productivity. Toxic productivity merupakan suatu keadaan dimana kita tuh terobsesi untuk sibuk terus. Terobsesi untuk berkegiatan terus. Dan bakal ngerasa bersalah banget kalau misal kita ngelakuin sesuatu diluar hal-hal yang kita anggap 'produktif.' Kayak refreshing, istirahat, atau pun tidur. 

Gue pun kenal dengan beberapa orang yang kayak gini. Mereka terjebak dalam toxic productivity. Bahkan, kalau mereka nggak sengaja ketiduran pun, mereka bakal ngerasa bersalah dan ngerasa jadi orang paling buang-buang waktu sedunia. Pokoknya mereka tuh harus belajar atau bekerja terus. Itu udah nggak sehat menurut gue. Mereka terlalu maksa sendiri buat 'produktif' dan nggak ngasih diri mereka jeda untuk istirahat. Kayak, "Nah, kegiatan yang ini udah selesai. Duh, gue harus ngerjain apalagi ya?"

Padahal, menurut beberapa konten kreator yang kerap ngebahas soal produktif ini, kita harus mengutamakan kualitas dibanding kuantitas. Tetapi, kita suka salah kaprah tentang si produktif itu sendiri. Mungkin kita mikirnya, kalau produktif itu kita harus melakukan banyak hal dalam sehari, atau, orang produktif itu pasti waktu istirahatnya sedikit. Padahal, produktif itu sendiri merupakan seberapa efisien kegiatan yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu.

Nah sayangnya, standar untuk kita mengukur suatu produktivitas ini, rata-rata menggunakan kuantitas saja. Kita ngeliat dari 'seberapa lama' atau 'seberapa sering'-nya saja. Misal, kita sering melihat ke diri sendiri, "Seberapa lama ya gue belajar?" bukannya "Seberapa berkualitas ya proses belajar gue?"

Gue pun pengen nyinggung sedikit soal istirahat. Buat siapapun yang lagi baca blog gue ini, trust me, istirahat itu perlu dan penting. Istirahat itu nggak dosa, kok. Malah, istirahat itu juga bagian dari produktif, lho. Dan dengan istirahat yang cukup, kita bisa meningkatkan performa kita dalam berkegiatan. Ketimbang kita terlalu push diri kita sendiri, yang pada akhirnya bikin kerjaan kita jadi nggak efisien, dan pada akhirnya malah jadi muak atau burn out.

Inget, jadi orang produktif itu, bukan berarti lo harus sibuk terus. Bukan berarti lo harus begadang terus. Orang yang menurut gue 'The real productive' itu, adalah orang yang bisa mengatur waktunya dengan baik dan seimbang. Ada waktu yang pas untuk bekerja atau belajar, dan waktu yang cukup untuk istirahat. Dan saat mereka melakukan kegiatannya, mereka bener-bener fokus dan memastikan yang dia kerjakan itu efisien dan efektif. 

Gue pengen dari sekarang, gue dan juga orang-orang di sekitar gue, nerapin kerja cerdas atau kerja efektif, ketimbang kerja keras yang jadi toxic. Kalau capek, ya istirahat dulu, terus mulai lagi. Bukannya malah maksa diri sendiri. 

And remember, don't be so hard on yourself, it's okay to take a deep breath, it's okay to take break. Yuk, mulai dari sekarang kita jadi 'The real productive!' dan stop Toxic Productivity. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WHY I MADE A CONTENT?

2022 Recap

STEREOTYPE