LEARN TO ENJOY YOUR DAY
"Live the moment that you have, you don't have to always spent your time to think about tomorrow."
Halo semuanya, akhirnya gue kembali lagi ke dunia nulis gue setelah hiatus selama beberapa saat. Kurang lebih dua minggu gue menghilang dari dunia ketak-ketik ini. Karena terakhir kali gue nulis tuh tangga 18 September, dan sekarang sudah Oktober awal. Gue memang sempet hiatus sebentar buat refreshing, dan lagi gue juga disibukkan dengan aktivitas pembelajaran tatap muka. Akhirnya, setelah dua tahun daring, gue sekolah juga! Yah, walaupun sekarang ini gue harus daring lagi karena 'jatahnya' cuma seminggu.
Gue juga sekarang lagi seneng banget yang namanya self-healing. Enak aja rasanya setelah seharian beraktivitas, cara healing versi gue adalah liatin tanaman hijau, gue foto, edit, dan upload. Makanya gue lagi seneng mendalami dunia typoghraphy ini.
Selain ngedit, cara yang lain adalah gue nonton video yang berbau psikologis. Entah itu di Instagram, TikTok, ataupun Youtube. Nah, ngomong-ngomong soal video psikologis nih, gue belakangan ini nemu satu akun yang membahas tentang hal-hal simple yang seringkali relateable dengan daily life gue. Salah satu temanya adalah yang akan gue bahas sekarang disini, yaitu learn to live in the moment.
Jadi, si pembicara psikolog itu mengatakan bahwa, kita ini harus belajar untuk nikmatin hari ini, nikmatin apa yang terjadi di hidup kita saat ini, nikmatin apa yang ada di detik ini.
Jangan terlalu memikirkan hari esok yang belum pasti, karena, kalau kita terus menerus overthinking tentang hari esok, kita jadi "nggak tinggal" di moment yang kita miliki saat itu.
Oke, mungkin penjelasan gue diatas sedikit belibet, tapi ketika gue nonton video itu, sumpah sih, gue bener-bener ngerasa ditampar kanan kiri. Karena ya, gue sering banget kayak gitu.
Contoh nyatanya, jadi gini, waktu itu hari Minggu, gue lagi kumpul keluarga di rumah nenek gue. Tapi gue sama sekali nggak enjoy, karena gue udah panik dan stress duluan mikirin hari esok. Selama lagi kumpul itu, otak gue terus berpikir, "Duh, besok udah Senin aja. Gimana ya?"
"Duh, besok pelajaran di sekolah bakal ngapain, ya? Kalau gue ditunjuk sama guru buat jawab soal gimana?"
Yah begitulah gue. Kebanyakan ngecemasin hal-hal yang belum terjadi dan belum pasti. Gue emang sering banget stress duluan, sampai bikin gue nggak "tinggal" di hari ini karena pikiran gue terus menerus rush ke hari esok.
Disini gue mau klarifikasi dulu, emang bagus kalau kita mikirin kedepannya, kita jadi ada persiapan dan lain-lain, tapi kalau kebanyakan mikir kedepan sampai stress dan membuat kita jadi nggak bersyukur atas hari ini ya.. itu nggak bagus. Karena, kita harus sadar, bahwa apapun yang terjadi di hidup kita nggak akan bisa terulang, contoh nyatanya, kayak gue tadi, padahal gue tuh jarang-jarang kerumah nenek gue, dan mungkin suatu hari nanti gue bakal rindu saat-saat itu. That's why, every moment is priceless.
Gue juga pernah beli buku, isinya semacam quotes-quotes gitu, ada tulisan yang mengatakan, "Jalani hari ini dengan sukacita dan kesadaran penuh, berhenti mencemaskan hari esok. Karena hari ini sangatlah berharga." Karena gue punya buku itu waktu masih SD, ya gue jadi belum terlalu paham sama artinya, dan gue baru paham tuh pas gue remaja.
Jadi, saat ini yang gue lakukan adalah, gue bakal selalu mempersiapkan diri gue untuk hari esok dan kedepannya, tapi gue juga nggak akan lupa untuk enjoy hari ini. Kalau gue udah persiapan, gue bakal berusaha buat ngedistract otak gue dari kecemasan-kecemasan yang belum pasti dan live my day with a grateful heart.
Buat orang kayak gue, mungkin susah buat kayak gitu, tapi bukan berarti nggak bisa. Itulah sebabnya harus dibiasain. Cara terampuh buat gue adalah, gue bilang sama diri gue sendiri, "Hari ini tuh berharga dan nggak akan bisa terulang. Nanti juga lu bakal kangen sama apa yang terjadi hari ini."
So, learn to enjoy your day, learn to live in the moment, and stop spent your time for overthinking about what will happen tomorrow.
Sekian, semoga bermanfaat! Sehat-sehat semuanya!
Komentar
Posting Komentar