SOCIAL MEDIA
Halo semuanya, selamat datang kembali di laman blog gue. Sekarang ini, gue lagi pengen ngomongin dikit tentang hal yang pastinya sudah nggak asing lagi di kehidupan kita sehari-hari, yaitu sosial media. So, here we go!
Sebagai generasi
millenial, tentunya saat ini kita semua pasti memiliki dan menggunakan sosial
media. Apalagi saat ini, kita hidup dimana semua serba online. Dan sosial media pastinya merupakan hal yang familiar dalam
lingkup dunia online ini.
Dan pastinya, gue juga menggunakan sosial
media, bahkan sejak gue masih SD, gue udah pake beberapa sosmed. Dulu gue pake
sosmed cuman buat iseng-iseng doang, gue download
Instagram waktu itu, cuman buat nontonin video-video slime yang lewat di beranda gue.
Tapi sekarang ini, yang gue rasa, sosial
media adalah kancah dimana semua orang sibuk memperlihatkan hal-hal bahagia
tentang hidupnya. Makanya, nggak heran kalau sosmed sekarang ini merupakan
alasan dari orang-orang untuk merasa insecure
dan punya pikiran seperti “Hidup orang lain kok enak banget ya,” karena melihat
apa yang di post orang lain. Jelas
orang lain pun akan memposting hal
yang menurut mereka “menyenangkan” atau “membanggakan” untuk diperlihatkan.
Karena ya, naturalnya manusia tidak suka memperlihatkan hal-hal buruk tentang
dirinya atau tentang hidupnya.
Oke, now gue bakal cerita sedikit tentang pengalaman gue mengenai hal posting-posting ini. Gue pribadi sempet
merasa “terbebani” dengan semacam tuntutan, kalau gue harus share hal-hal yang gue lakuin ke sosial media gue.
Contoh nih,
waktu lagi lebaran, gue emang jarang tuh posting
foto keluarga gue atau post pas lagi
kumpul keluarga. Karena ini, gue kadang suka dapet pertanyaan, “Lu ngerayain
lebaran nggak sih kemarin?”
Ya gue jawab,
gue ngerayain. Terus temen gue bilang lagi, “Kok nggak di post fotonya?”
Ada juga contoh
lain. Gue ditanya sama temen lama gue, “Lu masih temenan nggak sih sama si A?”
Ya dengan santai, gue jawab kalau gue masih temenan sama yang dia sebutin,
bahkan beberapa kali gue sama si A ini suka main bareng. Tiba-tiba dia nanya
lagi, “Kok jarang post foto bareng?”
Hal-hal diatas tuh bikin gue greget
sampai gue mikir “Emang harus ya selalu ngeposting
kalau lagi lebaran?” atau “Emang setiap gue main sama temen gue, satu dunia
harus tau kah?”
Sebenernya mau
nge-post atau nggak, tentunya itu
pilihan masing-masing. Dan nggak ada yang salah kalau kita mau share kegiatan kita, atau nggak. It’s a personal choice. Karena kan
istilah kasarnya tuh, “sosmed-sosmed gue, bebas lah gue mau upload apapun juga,”
Hanya saja
prinsip gue sekarang ini adalah, nggak semua hal harus gue bagikan ke sosmed
gue. Hanya karena gue nggak post foto
waktu lebaran, bukan tandanya gue nggak ngerayain. Gue nggak posting foto sama temen gue, bukan
berarti gue udah nggak temenan lagi sama dia.
Dulu,
gue emang seneng banget buat share
apa-apa yang gue lakuin. Gue lagi jalan-jalan, lagi kumpul keluarga, atau
semacamnya. Tapi untuk sekarang, gue nggak begitu suka lagi. Karena gue pengen
buat bener-bener enjoy every moment in my
life. Waktu itu, disaat gue masih sibuk buat ngepost yang gue lakuin, gue sadar kalau gue jadi nggak terlalu enjoy moment yang dilakuin gue saat itu,
gue cuman sibuk jeprat-jepret dan milih-milih foto yang bagus buat di upload.
Misalnya, gue
lagi kumpul atau lagi hang out sama
temen-temen gue, gue jarang foto-foto. Ya paling sesekali kita foto, hanya ya not every moment. Dan gue rasa lebih
nyaman begitu.
Emang terkadang
lepas dari hal-hal seperti itu, bikin gue lebih lega dan lebih seneng. Sekarang
pun gue ngerti, kenapa beberapa public
figure kalau lagi ada masalah, lagi down
atau segala macem mereka memilih buat hiatus. Alasannya adalah mereka pengen
lebih bisa hidup “real” tanpa
bayang-bayang dunia online. Dan nggak
salah juga menurut gue buat kita untuk “off”
sementara dari persosial-mediaan, karena ya kita juga perlu waktu untuk diri
kita sendiri.
Komentar
Posting Komentar