PUBLIC SPEAKING
Sekitar sebulan yang lalu, gue pernah nulis blog tentang self confidence atau percaya diri. Nah di blog gue itu, gue sempet singgung soal tampil atau ngomong di depan banyak orang, atau biasa disebut sebagai “public speaking.” Karena menurut gue ini tema yang cukup menarik, akhirnya gue bikin nih, dedicated blog untuk ngomongin soal public speaking ini.
Public
speaking ini, mungkin sudah nggak asing lagi di kalangan para millenial. Dan gue rasa juga kata ini
sering terdengar di kehidupan sehari-hari. Banyak juga orang yang berpendapat,
bahwa di era sekarang ini, kita semua harus bisa public speaking.
Gue juga sering banget nontonin orang yang
sering tampil bicara di depan khalayak, atau pun di depan kamera. Entah itu
berpidato, berdakwah, menyampaikan pendapatnya, dan lain-lain. Dan gue pribadi
juga sangat terkagum-kagum sama orang yang bisa lancar ngomong di depan. Karena
memang kelihatannya simpel, kita tinggal berbicara sekitar beberapa menit, and then udah, kelar.
Tapi nyatanya nggak segampang itu cuy, buat
ngumpulin rasa percaya diri nya aja kadang susah banget, dan kalau buat gue,
nggak jarang suara gue terdengar gemeter yang pada akhirnya ngomongnya jadi balelol, terus gue tiba-tiba ngeblank dan lupa mau ngomong apa.
Gue pengen cerita tentang
pengalaman-pengalaman gue tentang ini. Pertama kali gue tampil di depan banyak
orang itu pas gue TK. Waktu itu gue bacain surah-surah pendek di acara
perpisahan. Dan gue tau disitu gue takut banget, gue takut tiba-tiba pas diatas
panggung gue lupa semua surahnya. Pas gue nonton ulang videonya yang direkamin
sama nyokap gue, emang awalnya gue terdengar gemeteran, tapi lama-lama, nggak
juga, dan bacaan gue mengalir dengan sendirinya.
Akhirnya pas gue masuk SD, gue makin
tertarik untuk menggeluti skill ini.
Gue suka berpidato dan baca puisi. Walaupun nggak bagus-bagus amat. Tapi kadang
setelah gue selesai tampil, ada rasa puas dan bangga tersendiri yang gue
rasain, dan mungkin itu yang bikin gue ketagihan.
Tapi tentu aja, gue juga pernah gagal
tampil. Waktu itu pas kelas 5 SD, gue ikutan salah satu lomba pidato, yang
sistemnya dihafal. Sebelumnya, gue udah persiapan yang menurut gue cukup
matang. Gue udah hafal teksnya, serta gue udah tau gimana teknik pembawaannya.
Tapi waktu itu, tiba-tiba gue keringet dingin pas ngeliat juri-juri dan peserta
yang lain. Gue seketika takut banget, grogi, dan kehilangan kepercayaan diri
gue. Alhasil, disaat gue tampil, gue kelewatan satu paragraf. Dan pas gue lupa
itu, gue jadi gagap karena gue sadar bahwa ada yang nggak gue baca. Yang pada
akhirnya bikin gue diem lama dan gue pun waktu itu segera menutup pidato gue
karena nggak tau gue mesti ngomong apalagi.
Jujur, gue kecewa pada saat itu. Dan
sempet bikin gue nggak mau tampil lagi. Tapi, akhirnya gue menemukan letak
kesalahan gue, kalau persiapan materi pun nggak cukup, gue pun harus persiapan
mental. Waktu itu gue terlalu sibuk ngehafalin pidatonya, tanpa ada antisipasi
untuk mengatasi disaat gue lupa gue harus gimana.
Gue pun akhirnya memberanikan diri buat
tampil lagi di SMP. Nyokap gue dan sahabat gue pun bilang, kalau tampilnya
nggak harus sempurna, yang penting nambahin jam terbang dan berprogress.
Nah, di bangku SMA ini, sedikit berbeda.
Kali ini, gue bukan tampil di depan banyak orang. Melainkan gue tampil di depan
kamera. Ya, karena pandemi ini semua kan jadi serba online. Tantangannya pun berbeda. Kalau sehari-harinya gue tampil
diliatin orang-orang, kali ini gue ngeliatin diri gue sendiri. Kadang gue suka tremor dan take video berkali-kali karena sering gagal dan ngerasa nggak puas.
Tapi, lama-lama terbiasa juga dan malah
ketagihan lagi buat rekam video. Dan seperti yang gue rasain setelah tampil,
ada rasa seneng dan bangga tersendiri disaat gue berhasil take video gue sendiri walaupun gue pun agak geli kalau nonton
ulang.
Dan makin sini, gue juga makin sering
nontonin para public figure yang pada
jago public speaking seperti mbak
Najwa Shihab, kak Maudy Ayunda, kak Gita
Savitri, kak Nadhira, dan masih banyak lagi. Banyak juga pelajaran dan
teknik-teknik public speaking yang
bisa gue ambil dari mereka, seperti pembawaan yang tenang, santai, tegas, dan
tentunya dengan gerak badan atau gesture
yang mendukung.
Gue pun amat sangat mengapresiasi bagi
teman-teman yang sudah berani untuk tampil, baik di depan umum ataupun kamera.
Karena nggak semua orang bisa lancar public
speaking dan tentunya itu nggak mudah. Tentunya harus rajin berlatih,
perbanyak jam terbang, dan PD. Serta jangan menuntut diri kita sendiri buat
tampil perfect, karena yang
terpenting itu bukan pujian orang lain apabila kita tampil bagus, tapi lebih ke
pengalamannya dan perasaan bangga terhadap diri sendiri.
Komentar
Posting Komentar